Negara Raja Sepakbola
Logo Timnas Sepakbola Negara Zona Asia Barat (WAFF)
5 negara yang dijuliki kiblat sepakbola dunia menarik dikulik. Apakah ada Indonesia dalam daftar 5 negara yang dijuliki kiblat sepakbola dunia tersebut?
Ya, sejumlah negara berhasil mengukir prestasi manis di dunia sepakbola. Hal itu tak terlepas dari kehadiran sederet pemain berkualitas di sana yang kemudian menjelma menjadi bintang.
Berkat prestasi yang diraih dan kehebatan para pesepakbola di sana, sejumlah negara akhirnya jadi kiblat sepakbola dunia. Lalu, negara mana sajakah itu? Berikut 5 negara yang dijuluki kiblat sepakbola dunia.
Salah satu negara yang dijuluki kiblat sepakbola dunia adalah Italia. Sepakbola di sana berjalan dengan begitu maju.
Italia bahkan memilih liga yang terbilang jadi salah satu terbaik di dunia. Tak ayal, ada banyak pesepakbola top dunia ingin bermain membela klub-klub elite di sana, mulai dari AC Milan, Inter Milan, Juventus, Napoli, hingga AS Roma.
Selain liga yang berjalan baik, Timnas Italia juga sukses mengukir prestasi manis di berbagai ajang. Italia bahkan sudah menjuarai Piala Dunia sebanyak 4 kali! Teranyar, gelar juara itu didapat pada 2006.
Kemudian, ada Jerman. Sama seperti Italia, Jerman juga punya kiprah mentereng di dunia sepakbola, termasuk Piala Dunia. Mereka juga sudah 4 kali menjuarai Piala Dunia dari 8 laga final yang dijalani. Teranyar, gelar juara didapat pada Piala Dunia 2014.
Jerman pun punya liga yang berjalan dengan begitu baik. Liga di sana jadi tujuan banyak pesepakbola dunia untuk meniti karier, di antaranya ada Harry Kane yang kini membela Bayern Munich.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Di urutan ketiga, ada Inggris. Negara tersebut jadi asal dari banyaknya pesepakbola top dunia. Di antaranya kini, ada nama Harry Kane, Jack Grealish, Jude Bellingham, dan masih banyak lagi lainnya.
Kehadiran sederet pemain bintang telah membawa Inggris menjadi salah satu tim kuat di dunia. Mereka terus tampil gacor di banyak turnamen bergengsi yang dijalani.
Tak heran, Inggris turut jadi kiblat sepakbola dunia. Apalagi, turnamen level klub di sana juga berjalan dengan begitu baik. Liga Inggris pun jadi salah satu kompetisi sepakbola terbaik di dunia.
Lalu, ada Spanyol. Negara ini memiliki perkembangan sepakbola yang tak kalah apik dari 3 lainnya. Spanyol sudah pernah merebut gelar juara Piala Dunia, yakni pada 2010.
Liga di Spanyol juga berjalan begitu baik. Ada banyak klub top dunia yang berhasil mengukir karier manis di level domestik hingga Eropa, seperti Barcelona hingga Real Madrid.
Tak ayal, negara ini juga jadi kiblat sepakbola hingga banyak pesepakbola bintang dunia ingin berkarier di sana. Dulu, Liga Spanyol pun pernah diramaikan oleh kehadiran megabintang sepakbola dunia, yakni Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo.
Terakhir, ada Brasil. Negara ini bisa dibilang sebagai yang tersukses mengembangkan dunia sepakbola.
Di Brasil, banyak sekali pesepakbola top dunia lahir. Salah satunya tentu saja ada sang pesepakbola legendaris dunia, yakni Pele. Kemudian, ada Ronaldo Luis, Ronaldinho, dan kini juga ada bintang-bintang muda seperti Neymar Jr, Vinicius Jr, Gabriel Jesus, dan masih banyak lagi lainnya.
Timnas Brasil pun sukses besar dalam mentas di Piala Dunia. Mereka telah 5 kali menjadi juara di ajang itu sehingga menjadi pengoleksi gelar juara terbanyak sampai saat ini.
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
merupakan edisi ke-22 Piala Dunia FIFA, sebuah turnamen sepak bola internasional empat tahunan yang diperebutkan oleh tim nasional pria dari asosiasi anggota FIFA. Turnamen ini dijadwalkan berlangsung di Qatar dari 20 November sampai 18 Desember 2022, setelah negara itu diberikan hak tuan rumah pada 2 Desember 2010.
Piala Dunia kali ini menjadi Piala Dunia pertama yang pernah diadakan di dunia Arab dan yang pertama di negara mayoritas Muslim. Ini akan menjadi Piala Dunia kedua yang sepenuhnya diadakan di Asia setelah turnamen 2002 di Korea Selatan dan Jepang. Selain itu, turnamen ini akan menjadi yang terakhir yang melibatkan 32 tim, dengan peningkatan menjadi 48 tim yang dijadwalkan untuk turnamen 2026 di Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada.
Turnamen ini juga akan menandai Piala Dunia pertama yang tidak diadakan pada bulan Mei, Juni, atau Juli; turnamen ini dijadwalkan pada akhir November hingga pertengahan Desember. Pertandingan dimainkan dalam jangka waktu sekitar 28 hari, dengan final diadakan pada 18 Desember 2022, yang juga merupakan Hari Nasional Qatar.
Turnamen final akan melibatkan 32 tim nasional, yang meliputi 31 tim ditentukan melalui kompetisi kualifikasi dan tim tuan rumah secara otomatis masuk dan dipastikan menjadi salah satu tim peserta turnamen. Sebanyak 64 pertandingan akan dimainkan di 8 stadion yang terletak di 5 kota. Final diperkirakan akan berlangsung di Lusail di
Nama Federasi Sepakbola Negara Peserta Piala Dunia 2022
SEBANYAK 7 negara terbaik dalam olahraga sepakbola akan diulas dalam artkel ini. Sepakbola merupakan salah satu olahraga yang memiliki banyak penggemar.
Tak heran jika hampir seluruh negara memiliki tim sepakbolanya sendiri. Bahkan, sejumlah negara dianggap sebagai yang terbaik dalam olahraga sepakbola.
Hal itu berdasarkan banyaknya pemain top hingga gelar juara yang dimiliki. Lantas, siapa negara yang dimaksud?
Berikut 7 Negara Terbaik dalam Olahraga Sepakbola.
7 Negara terbaik dalam olahraga sepakbola dimulai dari Argentina. Rival abadi Tim Nasional (Timnas) Brasil ini tak kalah dalam menghasilkan banyak prestasi. Kesuksesan Argentina dalam olahraga sepakbola dibuktikan dari banyaknya pemain bintang yang dimiliki.
Sebut saja sejumlah bintang yang berasal dari Argentina. Di antaranya, seperti megabintang Lionel Messi, Paulo Dybala, Angel Di Maria, dan masih banyak lainnya.
Di turnamen besar seperti Piala Dunia, Argentina juga telah mengoleksi banyak trofi. Di Piala Dunia, Argentina telah memboyong dua trofi. Sedangkan di Copa America, negara ini meraih 15 trofi.
Beranjak ke nomor 6, negara terbaik dalam olahraga sepakbola berikutnya ada Spanyol. Negeri Matador ini masuk ke dalam daftar negara tersukses dalam bidang olahraga sepakbola karena sejumlah trofi kejuaraan besar yang pernah ia menangkan.
Di antaranya satu trofi Piala Dunia (2010). Selain itu, ada juga tiga trofi Piala Eropa, yang diraih pada 1964, 2008, dan 2012.
Bukan hanya itu, Spanyol juga melahirkan beberapa pemian terbaik dunia. Di antaranya, Xavi Hernandez, Andreas Iniesta, Fernando Torres, dan lainnya.
Kemudian ada Jerman negara terbaik dalam olahraga sepakbola. Negara peraih tiga trofi Piala Eropa dan empat gelar Piala Dunia tentu membuat Jerman menjadi salah satu negara tersukses dalam bidang sepakbola.
Belum lagi nama-nama hebat yang membuat nama Jerman semakin harum di kancah dunia. Di antaranya, Toni Kroos, Mats Hummels, Mesut Ozil, dan sejumlah pemain bintang lainnya semakin membuktikan kesuksesan Jerman.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Masih di daratan Eropa, berikutnya ada Belanda yang masuk kategori negara terbaik dalam olahraga sepakbola. Meski belum pernah mencicipi juara Piala Dunia, tim Oranye pernah mentas 3 kali di final Piala Dunia.
Di mana dalam ketiga final itu, Belanda selalu meraih predikat runner up. Itu diraih pada Piala Dunia edisi 1974, 1978, dan 2010. Akan tetapi, Belanda sudah pernah menjadi juara Piala Eropa satu kali, yang diraih pada 1988.
Selanjutnya, ada Inggris salah satu negara terbaik dalam olahraga sepakbola. Tak perlu jauh-jauh menilik prestasi Inggris di kancah dunia.
Coba lihat betapa terkenalnya Liga Inggris, yang merupakan paling populer dan bergengsi di dunia. Tak heran jika negara ini ditunjuk sebagai salah satu negara tersukses dalam sepakbola.
Sejumlah klub pun memiliki banyak penggemar, seperti Manchester United, Manchester City, Chelsea, dan lainnya. Selain itu, Timnas Inggris juga pernah mencicipi juara Piala Dunia edisi 1966.
Ditambah juga tanah Ratu Elizabeth merupakan penghasil pesepakbola top dunia. Sebut saja seperti sosok Wayne Rooney, David Beckham, Gary Lineker, dan lainnnya.
Persaingan sepakbola di benua biru memang tidak ada habisnya. Selain keempat tim yang disebutkan, ada lagi Prancis, yang juga merupakan negara dari Eropa.
Prestasi mentereng Prancis di turnamen sepakbola, membuat mereka masuk dalam negara terbaik dalam olahraga sepakbola. Les Blues (julukan Timnas Prancis) sendiri sudah punya koleksi dua trofi Piala Dunia dan dua Piala Eropa.
Selain itu, pemain top dunia, juga berasal dari Prancis. Sebut saja seperti Karim Benzema, Kylian Mbappe, hingga Zinedine Zidane merupakan beberapa dari banyaknya pemain terbaik asal Prancis.
Bicara sepakbola tak lengkap jika tidak memasukkan Brasil ke dalam negara terbaik dalam olahraga sepakbola. Bagaimana tidak, torehan lima Piala Dunia (1958, 1962, 1970, 1994 dan 2002) masih jadi bukti kehebatan tim Samba di kancah sepakbola dunia.
Selain itu, untuk di wilayahnya, yaitu Amerika Selatan, Brasil pun tak kalah mentereng dari Argentina. Sejauhini Selecao (julukan Timnas Brasil) sudah punya sembilan trofi Copa America.
Tak hanya itu, sejumlah talenta berbakat juga lahir dari negara ini. Sebut saja Neymar, Ronaldo Luis, Pele, Lucas Moura, dan lainnya.
Itulah 7 Negara Terbaik dalam Olahraga Sepakbola.
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Euro atau yang disebut Piala Eropa dalam Bahasa Indonesia merupakan turnamen sepak bola bentukan UEFA sebagai asosiasi sepak bola Eropa. Euro juga berarti perebutan mahkota Raja Sepak Bola Eropa. Banyak kisah menarik yang terjadi di kejuaraan ini.
Kejuaraan ini berawal dari ide Sekjen Federasi Sepak Bola Prancis (FFF) bernama Henri Delaunay. Dia menginginkan adannya kejuaraan sepak bola yang mempertemukan antarnegara Eropa.
Saat itu turnamen atau kejuaraan memang sudah ada seperti Piala Nordic yang dimulai pada 1924, Kejuaraan Eropa Tengah yang digelar sejak 1927 ataupun yang tertua, yakni kejuaraan sepak bola di Inggris pada 1883. Namun, itu dianggap belum cukup menyatukan Eropa dalam pandangan Delaunay.
Sosok Delaunay memang cukup berpengaruh di persepakbolaan Eropa dan dunia. Ia bersama Jules Rimet ikut mendirikan federasi sepak bola dunia bernama FIFA yang menggelar Piala Dunia pada 1930 di Uruguay.
Ketika FIFA sudah menggelar Piala Dunia, Delaunay berusaha membuat kejuaraan bagi negara-negara benua biru dengan tujuan mendobrak sekat yang terjadi di negara-negara Eropa setelah Perang Dunia. Ia melobi berbagai negara, mau itu Eropa Barat ataupun Eropa Timur agar bergabung dan bertanding dalam kejuaraan sepak bola antarbangsa Eropa.
Delaunay mengajak Ottorino Barassi, presiden federasi sepak bola Italia, dan Jose Crahay sebagai sekjen sepak bola Belgia untuk merancang kejuaraan sepak bola Eropa. Proposal mereka diterima FIFA dan UEFA pun berdiri pada November 1953.
Delaunay akhirnya menjadi wakil Prancis saat pembentukan asosiasi sepak bola Eropa alias UEFA, pada 15 Juni 1954. Pada kongres pertama UEFA di Basel, gagasan Piala Eropa hanya mendapat dukungan sebanyak 10 negara dari 30 negara yang hadir.
Sayangnya, Delaunay wafat sebelum mimpinya itu terwujud. Ia wafat pada 9 November 1955, lima tahun sebelum Euro pertama digelar. Perjuangannya diteruskan oleh putranya Pierre Delaunay yang kembali mengajukan proposal Piala Eropa pada Juni 1957.
Proposalnya pun tembus. Gelaran pertama diputar selama dua tahun, yaitu pada 1958-1960 dan diikuti 17 negara partisipan dari 33 negara Eropa yang diundang. Nama resmi kejuaraan edisi perdana ini bernama Euro 1960, berdasarkan laman resmi UEFA.
Prancis menjadi tuan rumah semifinal dan final, sedangkan babak penyisihan dilakukan dengan sistem kendang tandang. Pada gelaran pertama, Uni Soviet keluar sebagai juaranya usai mengalahkan Yugoslavia di laga final yang digelar di Parc des Princes, Paris, Prancis.
Negara-negara seperti Italia, Inggris, ataupun Jerman Barat belum ikut serta. Rata-rata penonton Euro ketika itu adala 10 ribu penonton saja. Jumlah yang cukup sedikit bagi pertandingan sepak bola yang pada masa itu sedang berkembang pesat.
Partisipan baru meningkat pada gelaran Euro 1964. Setidaknya dari 33 negara yang diundang, 29 negara ikut berpatisipasi. Spanyol menjadi tuan rumah pertandingan semifinal dan final, sedangkan babak penyisihan sampai perempat final masih sama, yakni sistem kandang-tandang.
Laga final mempertemukan Spanyol dan Uni Soviet, di Stadion Chamatin, Madrid. Laga tersebut mencatatkan rekor dengan total penonton mencapai 120 ribu. Mendapat dukungan penuh dari pendukungnya, Spanyol akhirnya tampil sebagai juara dengan mengalahkan Uno Soviet 2-1.
), didirikan pada tahun 2001, adalah badan pengendali sepak bola di Asia Barat. Anggota pendirinya adalah Iran, Irak, Yordania, Libanon, Palestina dan Suriah.
Pada 2009, 3 asosiasi lainnya bergabung dengan Federasi: Qatar, Uni Emirat Arab dan Yaman. Empat negara Asia Barat lainnya: Bahrain, Kuwait, Oman dan Arab Saudi bergabung pada tahun 2010.
Mereka menyelenggarakan Kejuaraan Federasi Sepak Bola Asia Barat. Beberapa negara diundang untuk berpartisipasi dalam kompetisi ketika mereka belum menjadi anggota federasi. Kazakhstan dan Kirgizstan, yang bukan anggota, diundang untuk berpartisipasi dalam edisi pertama turnamen pada tahun 2000.
Sistem baru di sejak Euro 1968
Gelaran ketiga Euro secara resmi menggunakan nama The European Championship menggantikan European Nation Cup. Euro tahun itu menggunakan babak penyisihan dengan grup, menggantikan sistem gugur pada dua edisi Euro sebelumnya.
Format grup digunakan pada babak penyisihan. Sementara, format semifinal dan final yang terpusat di satu negara, tetap digunakan. Italia menjadi tuan rumah kala itu.
Italia menggunakan tiga stadion untuk mementaskan laga semifinal, perebutan tempat ketiga, serta final. Ketiga stadion itu adalah Comunale di Firenze, San Paolo di Napoli, dan Olimpico di Roma.
Euro 1968 juga terasa spesial karena diikuti 31 negara termasuk juara dan finalis Piala Dunia 1966, Inggris dan Jerman Barat. Italia dan Yugoslavia melaju ke laga final.
Pada laga final, Italia dan Yugoslavia bermain dua kali karena pada laga pertama kedua tim bermain imbang 1-1. Gli Azzurri akhirnya tampil sebagai juara dengan skor 2-0. Dua gol dari Luigi Riva dan Paolo Anastasi sudah cukup membuat Italia juara Euro untuk pertama kali.
Euro selanjutnya terkadi pada 1972. Negara-negara Eropa mulai tertarik untuk mengikuti Euro pada tahun tersebut. Partisipan Euro 1972 mengalami peningkatan menjadi 32 peserta dari sebelumnya 31 peserta.
Babak penyisihan menjadi delapan grup yang masing-masing diisi oleh empat negara. Belgia ditunjuk sebagai tuan rumah laga semifinal dan final. Euro ’72 ini juga melahirkan juara baru, yakni Jerman Barat yang mengalahkan Uni Soviet 3-0 di Heysel, Brussel.
Euro terus berbenah hingga pada akhirnya, kejuaraan ini menjadi salah satu kejuaraan penting bagi tim-tim Eropa selain Piala Dunia. Setidaknya, Delaunay tidak sia-sia memperjuangkan keberadaan turnamen sepak bola di Eropa.
Sebagai penghormatan kepadanya, UEFA menamakan trofi Euro dengan nama Trofi Henri Delaunay. Trofinya kini diperebutkan di Euro 2024 Jerman oleh negara-negara Eropa yang mengejar status sebagai “Raja Sepak Bola Eropa”.